e-book

  • makalah

Minggu, 05 Juni 2016

Makalah Islam Sebagai Agama dan Peradaban

ISLAM  SEBAGAI AGAMA DAN PERADABAN


MAKALAH


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam






Disusun oleh:
KELOMPOK 7


                       Giyan Ramdan 11151020000070
Hildayatul Indra 11151020000059
Messy Hernila             11151020000072
Afina Rahmatika 11151020000093


Dosen  Pembimbing :  Siti Nadroh , M.Ag




PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Islam sebagai Agama dan Peradaban”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam dan diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada para pembaca agar dapat lebih memahami ilmu agama terutama mengenai ilmu tentang Islam sebagai Agama dan Peradaban.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, baik dosen serta teman-teman. Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan, dan bantuannya. Semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Tidak hanya itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berupa artikel, tulisan, dan buku yang telah penulis jadikan referensi guna membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik.
Penulis berharap semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mohon maaf jika banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisannya serta penulis setulus hati menerima masukan baik kritik maupun saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.




Jakarta, 12 Maret 2016  


Penulis






DAFTAR ISI
                                                                                                                                      Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
    1. Latar Belakang .......................................................................................................1
    2. Tujuan Penulisan ....................................................................................................2
    3. Rumusan Masalah ..................................................................................................2


BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1  Islam sebagai pedoman hidup ................................................................................3
2.2  Islam sebagai peradaban Rahmatan lil ‘Alamin ....................................................6
2.3 Sejarah peradaban islam .........................................................................................7
2.3  Bukti-bukti peradaban Islam di berbagai belahan dunia .......................................10
2.4  Hubungan Islam sebagai agama dan Islam sebagai peradaban .............................19


BAB III PENUTUP .....................................................................................................21
3.1  Kesimpulan .............................................................................................................21


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 22










BAB I
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Peradaban dalam bahasa Arab disebut dengan “al-hadārah” atau “al-madaniyyah”. Akar kata al-hadārah adalah al-hadar, al-hadrah, al-hādirah yang berarti kota. Sedangkan al-madaniyyah itu berakar dari kata “al-madīnah” yang  juga berarti kota.
Sedangkan peradaban menurut definisi  Dr. Ahmad Syalabi, “ Peradaban adalah hasil karya dalam bidang ilmu secara ilmiah dan percobaan, seperti kedokteran, arsitektur, kimia, pertanian, dan produksi serta penemuan yang bernilai.  Selain itu Raghib As-Sirjani   berpedapat bahwa peradaban adalah hasil interaksi antara manusia dan Tuhannya dari satu sudut,  juga interaksi antara manusia  dengan lingkungan sekitar seperti hewan , burung ikan, pohon, dan bumi tambang.
Para peneliti Barat mengakui, bahwa peradaban Islam merupakan peradaban yang paling lama bertahan. Belum ada peradaban yang dapat bertahan hingga 14 abad tanpa ada perubahan signifikan dalam asas dan nilai dasarnya. Disamping itu, mereka juga membuktikan bahwa peradaban Islam merupakan peradaban dengan wilayah masyarakat yang terbesar.
Peradaban Islam telah meletakkan dasar istimewa, berdiri diatas dasar yang  tiada duanya, menyediakan  petunjuk yang melimpah ruah dari setiap petunjuknya mempunyai peran dalam pertumbuhan. Keistimewaan dan nilainya juga memberikan pengaruhnya dalam hitungan peradaban tersebut dengan berbagai macam perbedaan berharga, perubahan dan penjelasan yang gamblang dari pada peradaban-peradaban umat terdahulu.  Hal ini telah diakui oleh Gustave Le Bon dalam satu perkataannya, “Sesungguhnya dunia Arab berkembang demikian pesat  membawa peradaban baru, yang jauh berbeda dengan peradaban sebelumnya.(Gustave Le bon, The Arab ccilivization, hal. 153)



    1. Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui Islam sebagai pedoman hidup
  2. Mengetahui Islam sebagai peradaban Rahmatan lil ‘Alamin
  3. Mengetahui bukti-bukti peradaban Islam di berbagai belahan dunia
  4. Mengetahui hubungan Islam sebagai agama dan Islam sebagai peradaban

    1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana Islam sebagai pedoman hidup?
  2. Apakah Islam sebagai peradaban Rahmatan lil ‘Alamin?
  3. Apa saja bukti-bukti peradaban Islam di berbagai belahan dunia?
  4. Bagaimanakah hubungan Islam sebagai agama dan Islam sebagai peradaban?




















BAB II
PEMBAHASAN
Islam dalam bahasa Arab dapat berarti aslama-yuslimu-islaman yang bisa diartikan dengan keselamatan dan kesejahteraan. Bisa pula Islam berarti sullamun, yaitu tangga jenjang ke atas. Pengertian Islam Menurut Bahasa, Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini. Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat manusia pada perdamaian.
Dari segi bahasa (lughat), agama berasal dari bahasa Arab yaitu ad-diin.Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian atau definisi agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Peradaban dalam bahasa Arab disebut dengan “al-hadārah” atau “al-madaniyyah”. Akar kata al-hadārah adalah al-hadar, al-hadrah, al-hādirah yang berarti kota. Sedangkan al-madaniyyah itu berakar dari kata “al-madīnah” yang  juga berarti kota.
2.1 Islam Sebagai Pedoman Hidup
Dari segi bahasa (lughat), pengertian agama berasal dari bahasa arab, yaitu ad-din. Islam dalam bahasa arabnya dapat berarti aslama-yuslimu-islamu yang bisa diartikan dengan keselamatan dan kesejahteraan. Sedangkan menurut istilah ( terminologi), agama islam adalah seluruh ajaran dan hukum-hukumnya terdapat didalam al-quran yang diturunkan dari Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya yaitu nabi muhammad SAW, untuk disampaikan dan didakwahkan kepada segenap umat manusia sehingga manusia yang ada dimuka bumi ini akan memperoleh kebahagiaan di dunia maupun diakhirat.
Struktur agama islam itu sendiri yaitu, iman, islam dan ikhsan. Iman adalah keyakinan seseorang baik diucapkan di dalam hati, maupun dilaksanakan didalam kehidupan sehari-hari terhadap Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-Nya, hari akhir serta qada dan qadar. Islam adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada segala ketentuan Allah. Ihsan adalah berakhlak saleh dengan berbagai pendekatan dengan niat dan melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.
Allah ta’ala berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah  cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya:
  1. Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
  2. Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
  3. Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
  4. Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
  5. Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
  6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka.
  7. Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.
  8. Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang bersikap buruk kepada mereka.
Selain itu, pedoman umat agama Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah.  Al-Qur’an dan Sunnah Nabawiyah merupakan dasar fundamental penegak peradaban Islam keduanya merupakan asas bagi peradaban Islam dan pedoman hidup bagi umat islam.  Al-Qur’an Al Karim merupakan pedoman masyarakat islam, dimana di dalamnya  termuat segala sesuatu, baik yang kecil maupun besar, mengemukakan kepada manusia sisi-kebaikan dan kebahagiaan.  Apa yang telah disyariatkan merupakan hukum ketetapan secara umum, sampai menjadi kebaikan  pada tiap-tiap zaman dan tempat.
Al-Qur’an  Al-Karim mengandung kaidah-kaidah umum dan berbagai macam hukum yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya, hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungannya dengan komunitas masyarakatnya, dan sesama  saudaranya manusia. Menyeru kepada kalimat tauhid , pada kebebasan dan persaudaraan yang sejajar, sebagaimana juga mengatur masalah muamalah, mengatur masyarakat dengan dasar-dasar selamat yang terkandung unsur keamanan dan kesentosaan serta kebahagian. Kemudian Allah (menjadikan kepada Rasul-Nya penjelasan dari  Al-Qur’an  yang masih global, menafsirkan ayat-ayat yang masih samar, menentukan yang masih ihtimal (kemungkinan) agar dengan  penyampaian risalah tersebut menjadi jelas apa yang dikhususkan  kedudukan pengembalian kepada-Nya.
Dengan demikian Al-Qur’an  menjadi landasan sedangkan Sunnah menjadi penjelasnya. Sunnah merupakan manhaj nubuwah, sebagai perinci ajaran islam dan aplikasi mentarbiyah umatnya. Sunnah merupakan penyempurna Al-Qur’an dan penafsirnya..
Al-Qur’an dan Sunnah  merupakan wahyu dari langit yang  secara bersamaan memiliki keutamaan.  Islam  yang dibawa Muhammad  adalah hal baru  yang  memperbarui keadaan mereka. Islamlah yang meluruskan akhlak, melembutkan jiwa, menyatukan kalimat, memperbaiki masyarakat, meninggikan urusan, memuliakan mereka. Dengan Islam mereka menjadi umat yang sebelumnya tidak mengerti, mendapat petunjuk yang sebelumnya dalam kegelapan, bangkit dan sebelumnya tertidur nyeyak (lesu).
Agama islam juga sebagai pedoman hidup yang paling sempurna, rahmat bagi seluruh umat manusia dan sebagai pendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam agama islam semua sudah ada aturannya yang jelas, tinggal kita sebagai pemeluknya mempraktikannya didalam kehidupan kita sehari-hari. Maka sangat tepat, bila dikatakan bahwa islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna. Artinya, semua peraturan,  petunjuk, hukum-hukum, tata cara seluruh aktivitas manusia semua ada di dalam agama islam. Agama islam juga sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. Artinya, islam dimuka bumi ini sebagai penerang kehidupan umat manusia yang membawa umat manusia dari zaman jahiliah ke zaman yang terang benderang. Allah SWT berfirman dalam surah An-nisa ayat 175 yang artinya,
“ adapun orang-orang yang berfirman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya dan menunjukan mereka ke jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya”. Karena itu Islam sebagai pedoman hidup.
2.2 Islam Sebagai Peradaban Rahmatan Lil ‘Alamin
Kalimat Rahmatan Lil ‟Alamin, berasal dari gabungan dari tiga kata, yaitu Rahmatan, Li, dan al-‟Alamin.
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Istilah Islam rahmatan lil ‘alamin sudah mengalami penyempitan makna, yakni menjadi Islam yang lembut dan damai.
Sedangkan Islam sebagai peradaban Rahmatan Lil’alamin  dikenal  dengan ciri toleran ajaran dan dan risalahnya yang universal tentang kesatuan bentuk atau jenis manusia.  Al-Qur’an menjadikan peradaban Islam ikatan yang mengatur di dalamnya seluruh komponen penduduk dan umat yang menaungi diatas bendera pancaran penaklukkan islam.
Islam Rahmatan lil Alamin merupakan simbol komitmen bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, mengajarkan kepekaan sosial, empati terhadap berbagai persoalan yang menimpa orang lain, sehingga setiap individu ataupun kelompok sosial terjamin hak-haknya sebagai manusia yang merdeka dan bermartabat. Singkatnya, dengan melaksanakan ajaran Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin, berarti seorang muslim telah melakukan transendensi, merefleksi, mengapresiasi, sekaligus mentransformasikan nilai-nilai moral ilahi yang suci dan sangat mulia ini menuju nilai-nilai insani dalam realitas sosial.
2.3 Sejarah Peradaban Islam
Di kalangan sejarawan terdapat perbedaan pendapat tentang saat dimulainya sejarah
Islam. Secara umum perbedaan itu dapat dibedakan menjadi tiga macam. Pertama, sejarah umat Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali. Menurut pendapat ini, selama tiga belas tahun Nabi di Makkah telah lahir masyarakat Muslim, meskipun belum berdaulat. Kedua, sejarah umat Islam dimulai sejak Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah, karena umat Islam baru berdaulat di Madinah. Ketiga, Peradaban Islam dimulai sejak Nabi Adam karena semua Nabi yang diutus oleh Tuhan kepada manusia, semuanya adalah Islam (Muslim). Di samping perbedaan pendapat itu, sejarawan juga berbeda pendapat dalam menentukan fase-fase atau periodesasi sejarah Islam yang dibuat oleh ulama Indonesia.
Menurut A. Hasjmy (1993:55), periodesasi sejarah Islam adalah sebagai berikut :
  • Permulaan Islam (610-661 M)
  • Daulah Amawiyah (661-750 M)
  • Daulah Abbasiyyah I (740-857 M)
  • Daulah Abbasiyyah II (847-946 M)
  • Daulah Abbasiyyah III (946-1075 M)
  • Daulah Mughol (1261-1520 M)
  • Daulah Utsmaniyyah (1520-1801 M)
  • Kebangkitan (1801–sekarang).
Berbeda dengan A. Hasjmy, Harun Nasution (1992:14) membagi sejarah Islam
menjadi tiga periode sebagai berikut :
1. Periode Klasik (650-1250 M)
Periode klasik antara tahun 650 - 1250 M. Ini diawali dengan persoalan dalam negeri
Arab sendiri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi terhadap pemerintahan Madinah. Hal tersebut disebabkan Karena orang Arab menganggap bahwa perjanjian yang telah dibuat dengan Nabi Muhammad telah batal, setelah wafatnya Rasulullah SAW. Setelah persoalan dalam negeri selesai, maka Abu Bakar mengirim kekuatan keluar Arabia. Pada masa kepemimpinan Umat Bin Khattab wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syiria dan Mesir.
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Periode pertengahan ini berkisar antara tahun 1250-1800 M. pada masa periode ini merupakan masa kemunduran, dengan diawali jatuhnya kota Baghdad ke tangan bangsa Spanyol, setelah Khilafah Abasyiah runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Pada tahun 1500-1800 M keadaan politik ummat Islam secara keseluruhan mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu Kerajaan Utsmani di Turki, Kerajaan Syafawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India.
3. Periode Modern (1800-sekarang)
Periode Modern dalam sejarah Islam bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung
sampai sekarang. Diawal periode ini kondisi Dunia Islam secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M Dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan Barat. Periode ini memang merupakan kebangkitan kembali Islam, setelah mengalami kemunduran di periode pertengahan. Pada periode ini dimulai bermunculan pemikiran pembaharuan dalam Islam. Gerakan pembaharuan itu muncul karena dua hal yaitu:
- Timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran-ajaran asing yang
masuk dan diterima sebagai ajaran Islam.
- Barat mendominasi Dunia di bidang politik dan peradaban, karena itu mereka
berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dalam masalah-masalah politik dan
peradaban untuk menciptakan balance of power.
Periode modern tahun 1800 M dan seterusnya merupakan zaman kebangkitan umat
Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsyafkan Dunia Islam akan kelemahan dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah tumbuh peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Diperiode Modern inilah timbulnya ide-ide pembaharuan dalam Islam.
Manfaat dari sejarah peradaban Islam sebagai berikut :
  • Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
  • Mengambil manfaat dari proses peradaban Islam, guna memecahkan problematika peradaban Islam pada masa kini.
  • Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan dalam peradaban Islam.
  • Untuk menyelidiki dan mengetahui, sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan kemunduran Islam dalam lapangan peradaban pada masa lampau.
  • Untuk mengetahui perkemangan peradaban Islam di berbagai negara, baik negara Islam maupun non Muslim.
  • Untuk menggali dan meninjau kembali faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan Islam dan kemunduran dalam lapangan peradaban kemudian sebagai cermin dan contoh dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang.
  • Untuk mengetahuai kebudayaan yang bernafaskan Islam atau kebudayaan yang Islami dan non Islami.
  • Mengetahui sumbangan Islam di muka bumi.
  • Untuk memperluas/mengingat pada masa peradaban terdahulu dan dapat memperbaharui semua peradaban Islam.
2.4 Bukti-Bukti Peradaban Islam Di Berbagai Belahan Dunia
A. Mekkah Al-Karramah
Mekah al-Mukarramah merupakan kota tempat lahirnya agama islam, dimana Nabi Muhammad lahir dan memperoleh wahyu  Alqur’an di kota Mekkah. Mekkah juga merupakan kota budaya islam. Di mana kota mekkah merupakan kota untuk menuntut ilmu, baik pada masa Nabi Muhammad, khulafaur rasyidin maupun masa umayyah dan abbasiyah, hingga sekarang.
Awalnya mekkah merupakan pusat peradaban jahiliyyah yang penuh dengan paganisme. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, kota mekkah menjadi kota suci umat islam. Mekah juga menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keagamaan, khususnya menjadi pusat kajian ilmu hadits dan fiqh. Di madinah setelah posisi Nabi Muhammad dan pengikutnya  menjadi besar, beliau merebut kembali kota mekkah dengan cara menaklukkan kota itu secara damai, pada tahun 8 H (630 M) sehingga dikenal dengan Fathu Mekkah, yaitu terbukanya kota mekkah.  


  1. Madinah Al-Munawwarah
Madinah Al-Munawwarah, awalnya kota ini bernama Yatsrib.[2] Kota Madinah menjadi pusat kebudayaan islam setelah Nabi Muhammad berhijrah dari Mekkah ke yastrib. Dari Madinah inilah Nabi meneruskan perjuangan  menyebarkan agama islam. Di Madinah selama 13 tahun Nabi membina dan mengembangkan masyarakat islam. Di tengah-tengah kota Madinah, Nabi segera membangun masjid, yang menjadi pusat ibadah dan kebudayaan, bahkan dijadikan markas besar negara Islam. Bagi negara yang baru di bangun itu, nabi telah meletakkan dasar-dasarnya yang kuat, diantaranya yaitu ukhuwah islamiyah, persaudaraan Islam.
Madinah juga merupakan pusat pemerintahan islam pada masa Nabi Muhammad, dan kemudian masa khulafaur rasyidin. Sejak masa pemerintahan dipegang oleh Muawiyah bin Abu Sufyan, pusat pemerintahan dipindahkan ke Damaskus. Madinah Al-Munawwarah merupakan kota pusat kebudayaan islam di Arab, karena kota ini merupakan pusat ilmu pengetahuan dan kota perjuangan Nabi dalam menegakkan agama islam sekaligus merupakan pusat peradaban islam.
Di kota ini pula terdapat masjid Nabi yang terkenal dengan nama masjid nabawi. Pada zaman Rasul dan para Khulafaur Rasyidin, masjid Madinah menjadi kota besar yang didalamnya diurus segala urusan pemerintah. Masjid tidak saja menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi pusat kehidupan politik, ekonomi, dan sosial. Sebagaimana kota Mekkah kota Madinah juga menjadi pusat kajian keilmuan keagamaan islam, khususnya ilmu hadits, ilmu fiqh, dan ilmu tafsir Alqur’an. Setelah Nabi Muhammad meninggal dunia, maka para penggantinya memperluas sistem politik, sosial ekonomi madinah (pax islamica) melalui perluasan militer, secara terpadu mencakup islamisasi dan Arabisasi
  1. Baghdad
Baghdad didirikan  pada tahun 762 M,. Baghdad berarti “ Taman Keadilan”.  Dalam pembangunan kotanya Baghdad khalifah memperkejakan ahli bangunan, terdiri dari arsitektur tukang kayu, tukang batu,ahli lukis dan ahli pahat , mereka didatangkan dari Syiria, Mosul , Bashrah  dan kuffah yang berjumlah 100.00 orang .
Kota Baghdad sejak awal berdirinya sudah  menjadi pusat  peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Baghdad pernah menjadi pusat peradaban tertinggi di dunia. Pada  masa Abbasiyah di kota Baghdad  juga berdiri akademi   sekolah tinggi  yang terkenal dengan Perguruan   An-Nhizamiyah.
Dari Baghdad inilah  lahir karya-karya sastrayang indah. Diantaranya Alfu  Lailah  wa Lailah (1001 malam). Dari kota ini lahir para ilmuwan, ulama filsuf, dan sastrawan  terkenal, diantaraya :Al Khawarizmi (tokoh astromi  dan matematika, penemu ilmu  Al-Jabar), Al-Kindi (filsuf arab pertama), Al-Farabi ( filsuf besar), Ar- Razi(filsuf, ahli fisika, dan kedokteran), Syaikh Abdul qadir Al- jailani (pendiri tarekat qadiriyah), dan lain-lain.
  1. Kairo (Mesir)
Kota ini mulanya diberi nama kota “Manshuriyah”    kemudian diberi nama Qahirah Mu’iziyah. Di kairo didirikan Masjid al-azhar  yang berdiri  pada 17 Ramadhan 359 H (970 M). Kemudian masjid ini dalam perkembangannya   menjadi Universitas besar, dan jadi Universitas tertua   di dunia. Kairo merupakan satu-satunyabpusat peradaban Islam  yang selamat dari  serangan mongo . Dan pada saat iyu kairo menjadi perdaban Islam yang terpenting.. Tapi pada tahun 1517 M,  dinasti  Mamalik dikalahkan oleh Dinasti Usmani Turki. Dan sejak itu kairo dijadikan ibu kota provinsi kerajaan Usmani.
  1. Damaskus  di Syiria
Damaskus pada zaman pra islam adalah ibu kota kerajaan Romawi Timur di syiria. Damaskus merupakan kota lama yang dibangun kembali dalam zaman daulah Bani Umayyah dan dijadikan ibu kota negara sejak pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan, khalifah pertama Bani Umayyah.
Di kota Damaskus terdapat masjid Damaskus yang megah dan agung, masjid ini dibangun oleh khalifah Al-walid bin Abdul Malik dengan arsiteknya Abu Ubaidah bin Jarrah. Untuk keperluan pembangunannya 12.000 orang tukang ahli Romawi  didatangkan  dan dinding-dindingnya di ukir dengan ukiran-ukiran yang Indah dan ditaburi dengan anekabatu yang bernilai tinggi.
  1. Isfahan di Persia
Kota Isfahan adalah ibu kota kerajaan Shafawi. Kota Isfahan merupakan kota tua didirikan oleh Yazdajird I (Buhtanashar) Raja Persia. Kota Isfahan dikuasai islam pada tahun 19 H/640 M pada masa Umar bin Khattab. Kota Isfahan sekarang masuk dalam wilayah Iran. Pada waktu Abbas I sultan Safawiyah menjadikan Isfahan sebagai ibu kota kerajaannya, kota ini menjadi kota yang luas dan indah. Kota ini terletak diatas sungai Zandah, dan di atasnya membentang tiga buah jembatan yang megah dan indah.
Pada tahun 625 H/1228 M terjadi pertempuran besar di Isfahan. Ketika tentara Mongol datang menyerbu negeri-negeri islam dan menjadikan Isfahan sebagai salah satu bagian dari wilayah kekuasaan Mongol. Ketika Timor Lenk menyerbu negeri-negeri Islam pada tahun 790 H/ 1388 M, kota Isfahan ikut jatuh dibawah kekuasaan Timor Lenk. Setelah itu, kota Isfahan dikuasai oleh kerajaan Turki Usmani pada tahun 955 H/1548 M. Pada tahun 1134 H/1721 M terjadi pertempuran antara Husein Syah, raja Shafawi dengan Mahmud Al-Afghani, yang mengakhiri riwayat kerajaan Shafawi. Pada tahun 1141 H/ 1729 M, kota Isfahan berada di bawah kekuasaan Nadir Syah.
Di kota ini berdiri bangunan-bangunan indah seperti istana, sekolah-sekolah, masjid-masjid, menara, pasar dan rumah-rumah dengan ukiran arsitektur yang indah. Sultan Abbas I membangun masjid Syah yang merupakan salah satu masjid indah dan megah di dunia.
  1. Kairawan
Kota baru yang dibangun  pada  masa dinasti Umayyah.  Sesuai dengan kota-kota Islam lainnya , kairawan dengan gaya arsitektur Islam ,yang dilengkapi dengan berbagai gedung, masjid ,taman, daerah perdagangan ,daerah industri, daerah militer dan sebagainya. Dikota kairawan ini terdapat Masjid Kairawan yang dibangun pada masa Khalifah Abdul Malik oleh Aqabah, gubernur   Afrika utara . Masjid ini adalah masjid termahsyur dan sering mengalami perbaikan dan perluasan , hingga akhirnyamenjadi satu masjid kebanggan kaum muslimin di Afrika utara terutama dengan qubahnya  yang terkenal dengan “ Qubatul Bahwi”.
  1. Istanbul Turki
Istambul adalah ibu kota kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya merupakan ibu kota kerajaan Romawi Timur, yang bernama Konstantinopel. Konstabtinopel sebelumnya sebuah kota bernama Byzantium, kemudian diganti dengan nama Konstantinopel oleh Kaisar Constantin, Kaisar Romawi Timur. Sebagai ibu kota, di Istambul inilah berkembangnya kebudayaan Turki yang merupakan perpaduan macam-macam kebudayaan. Bangsa Turki Usmani banyak mengambil ajaran etika dan politik dari bangsa Persia.
Di kota Istambul inilah dibangun masjid-masjid yang membuktikan kemajuan Islam. Masjid dengan arsitektur yang indah dan merupakan salah satu ciri dari sebuah kota Islam, tempat kaum muslimin mendapat fasilitas lengkap untuk menjalankan kewajiban agamanya. Gereja Aya sophia, setelah penaklukan diubah menjadi sebuah masjid agung yang terpenting di Istambul. Masjid-masjid penting lainnya adalah Masjid Agung al-Muhammad atau masjid Agung Sultan Muhammad al-Fatih, masjid Abu Ayyub al-Anshari (tempat pelantikan para sultan Usmani), Masjid Bayazid gaya Persia, dan Masjid Sulaiman al-Qanuni. Istanbul merupakan pusat peradaban  Islam pada masa kekuasaan Turki usmani yang  terpenting dan juga merupakan bekas  pusat kekuasaan romawi timur  yang terdapat pusat-pusat kajian keilmuan yang mendorong puncak  kejayaan peradaban umat Islam
  1. Delhi
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan Islam di India sejak 608 H/1211 M. Sebagai ibu kota kerajaan Islam, Delhi menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di anak benua India. Delhi terletak di pinggir sungai Jamna. Mula-mula Delhi dikuasai Islam, ditaklukan oleh Quthb Ad-Din Aybak. Tahun 602 H/1204 M oleh Quthb Ad-Din Aybak dijadikan ibu kota kerajaan Islam Mongol. Zhahiruddin Babur raja Dinasti Mongol pertama, merebut Delhi dari tangan Dinasti Lodi.
Setiap dinasti Islam yang menguasai kota Delhi, memperluas kota itu dengan mendirikan kota-kota baru di Delhi lama, yaitu kota yang berada di dalam benteng Lalkot. Delhi sekarang mencakup semua kota-kota baru itu. Semuanya dikenal sebagai “Tujuh Kota Delhi”. Kota Delhi menjadi ibu kota kerajaan Mongol pada masa Humayun (1530-1556), seorang raja yang cinta ilmu. Raja Mongol lainnya, Syeh Jehan mendirikan monumen bersejarah yang sangat indah dan menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia, yaitu Taj Mahal, sebuah monumen untuk mengenang istri tercintanya Mumtaz Mahal.
  1. Andalusia (spanyol)
Andalusia adalah sebuah wilayah islam di Spanyol. Setelah Andalusia menjadi wilayah islam, maka dibangunlah kembali kota-kota lama. Dismaping membangun kota baru, dengan gaya seni bangunan islam, dimana kemudian Andalusia terkenal dengan kota-kotanya yang indah, masjid-masjid yang cantik, istana-istananya yang mengagumkan dan taman-tamannya yang mempesona.Pusat-pusat peradaban islam di Spanyol adalah sebagai berikut:
  1. Cordova
Cordova adalah kota lama yang dibangun kembali dengan gaya islam. Setelah dibangun lagi, luas Cordova menjadi 24 mil panjangnya. Dan 6 mil lebarnya, atau 144 mil persegi. Kota ini pertama kali dimasuki islam pada tahun 711 M oleh pasukan islam dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Pada tahun 786 H, dibangun sebuah masjid dengan luas 175x134 meter dan tinggi menaranya 20 meter. Tiangnya 1400 buah dan untuk kubahnya memerlukan 300 tiang.
Semasa pemerintahan Abdurrahman An-Nasir (912-961 M), Abdurrahman III, Cordova diperindah dan diperluas, istana-istana kecil didirikan seperti Al-Mubarak, Al-Kamil, Ar-Raudah, Al-Mujaddi dan lain-lain. Sedang yang terindah adalah Az-Zahra.
  1. Sevilla
Kota Sevilla (Asyibiliyah) dibangun pada masa Dinasti Al-Muwahhidin memerintah. Kota ini pernah menjadi ibu kota Andalusia. Semula kota ini adalah rawa-rawa. Pada masa Romawi kota ini bernama Romula Agusta, kemudian berubah menjadi Hispah, sebelum menjadi Asyibiliyah.
  1. Granada
Granada merupakan kota besar di Andalusia, yang pernah menjadi kebanggaan kaum muslimin Andalusia. Granada terletak sekitar 288 km sebelah timur kota sevilla, pada sebuah dataran tinggi yang  subur. Kebesaran kota Granada terlihat pada peninggalannya yang  berupa istana Alhambra, yang didirikan pada tahun 1238 M/635 H oleh Muhammad bin Al-Ahmar dari dinasti Ahmar. Granada menjadi kota terbesar kelima di Spanyol, pada abad ke-12 M.
Sedangkan bukti peradaban Islam ada di berbagai bidang, yaitu:
a. Bidang Politik:
  • Pemberian sertifikat tanah (Tahun 925 H/1519 H) kepada para pengungsi Yahudi yang lari dari kekejaman Inkuisisi Spanyol pasca jatuhnya pemerintahan Islam di Andalusia.
  • Surat ucapan terima kasih dari Pemerintah Amerika Serikat atas bantuan pangan yang dikirim khalifah ke Amerika Serikat yang sedang dilanda kelaparan pasca perang dengan Inggris (abad 18).  
  • Surat jaminan perlindungan kepada Raja Swedia yang diusir tentara Rusia dan mencari eksil ke Khalifah (30 Jumadil Awwal 1121 H/7 Agustus 1709 H)
  • Pemberian izin dan ongkos kepada 30 keluarga Yunani yang telah berimigrasi ke Rusia namun ingin kembali ke wilayah khalifah, karena di Rusia mereka justru tidak sejahtera (13 Rabiul Akhir 1282/5 September 1865)
  • Khalifah membuat peraturan bebas cukai bagi barang bawaan orang-orang Rusia yang mencari eksil ke Wilayah khalifah Utsmani pasca Revolusi Bolschevik (25 Desember 1920).
b. Bidang Pendidikan:  
  • Standar gaji guru yang mengajar anak-anak pada masa pemerintahan Umar bin Khattab sebesar 15 Dinar (1 dinar = 4,25 Gram Emas) atau setara 5.700.000,- rupiah dan diikuti oleh para khalifah berikutnya.
  • Di Bagdad berdiri Universitas al Mustanshiriyyah, Khalifah Hakam bin Abdurrahman an Nashir mendirikan Univ. Cordoba yang menampung Mahasiswa Muslim dan Barat. Gratis.
  • Para khalifah mendirikan sarana umum untuk sarana pendidikan berupa perpustakaan, auditorium, observatorium dll.
  • Ja’far bin Muhammad (940 M) mendirikan perpustakaan di Mosul yang sering di kunjungi para ulama baik untuk membaca atau menyalin. Pengunjung perpustakaan mendapat segala alat yang diperlukan (pena, tinta, kertas dll) secara gratis.
  • Mahasiswa yang secara rutin belajar di perpustakaan diberikan pinjaman buku secara teratur.
  • Pada masa Khilafah Islam abad 10 M. Seorang ulama Yaqut ar Rumi memuji para pengawas perpustakaan di kota Mer Khurasa karena mengizinkan peminjaman sebanyak 200 buku tanpa jaminan apapun per-orang
c. Bidang Sosial:
  • Pada masa Khalifah Umar Ibn Al Khattab, beliau membangun Dar Ad Daqiq (gudang tepung) tersebar di berbagai kota dan rute perjalanan yang biasa ditempuh para musfir, penuntut ilmu dan para saudagar. Siapa saja diantara mereka yang kehabisan bekal dalam perjalanannya, boleh mengambil bagiannya dari lumbung tersebut tanpa dipungut biaya.
  • Khalifah Walid ibn ‘Abdul Malik membuat kebijakan dengan memberikan kepada setiap orang jompo dan orang-orang cacat/buta seorang pelayan untuk membantu mereka menjalankan kehidupannya sehari-hari.
  • Masa khalifah bin Abdul Aziz, tidak seorangpun yang dipandang berhak menerima zakat. Beliau sampai harus memerintahkan para pegawainya berkali-kali untuk menyeru di tengah-tengah masyarakat ramai, kalau-kalau di antara mereka ada yang membutuhkan harta, namun tidak ada seorangpun yang memenuhi seruannya.
  • Pada masa beliau pula tidak ada satu orangpun penduduk Afrika yang mau mengambil harta zakat.
  • Gaji para pegawai Negara hingga ada yang mencapai 300 dirham (1275 gram emas) atau setara 114.750.000,- rupiah
d. Bidang Kesehatan:
  • Bani ibn Thulun di Mesir memiliki Masjid yang dilengkapi dengan tempat-tempat mencuci tangan, lemari tempat menyimpan minuman, obat-obatan dan dilengkapi dengan ahli pengobatan (dokter) untuk memberikan pengobatan gratis.
  • Khalifah Bani Umayyah banyak membangun Rumah Sakit yang disediakan untuk orang yang terkena Lepra dan Tuna Netra.
  • Bani Abbasyiah banyak mendirikan Rumah Sakit di Bagdad, Kairo, Damaskus dan mempopulerkan Rumah Sakit keliling.
  • Ar Razi orang pertama yang mengidentifikasi penyakit cacar dan campak dan menggeluti bidang operasi
  • Ibnu al-Haitsam ahli optik yang menemukan perbandingan antara sudat pemantulan (refleksi) dan pembiasan (refraksi).


e. Bidang Science & Teknologi
  1. Ilmu Bumi:
  • Masa Khalifah al Makmun (abad XI Masehi) al Khawarizmi dan 99 orang asistennya membuat peta bumi sekaligus peta langit (peta dengan menggunakan petunjuk bintang), pada saat yang sama bangsa eropa masih berkeyakinan bumi itu datar.
  • Pemetaan bumi (informasi alam, hasil bumi, dan barang tambang) dimulai abad IX oleh al Muqaddisi (Abu Abdulah - 985 M) sehingga tersusun ensiklopedi sederhana mengenai ilmu bumi.
  • Al Astakhri (Abad X M) menerbitkan buku tentang ilmu bumi negeri-negeri Islam yang disertai dengan peta berwarna untuk membedakan potensi masing-masing negeri.
  • Abu Rayhan Biruni atau Al Biruni (Abad XI M) mengekspose bukunya tentang Ilmu bumi Rusia dan Eropa.
  • Karya Al Idrisi yang lain adalah Peta sungai Nil yang menjelaskan asal sumbernya yang kemudian dijadikan acuan pengelana Eropa dalam menemukan hulu sungai Nil pada abad XIX M.
  1. Ilmu Astronomi
  • Al Farabi (796-806) pada masa khalifah al Manshur menerjemahkan buku astronomi sidhandta. Yang kemudian terkenal dengan astronom pertama sejarah Islam.
  • Pakar astronom dimasa khalifah : Ahmad Nihawand; Habsi ibn Hasib (831 M); Yahya Ibn Abi Manshur (870-970). Az Zarqali (1029-1089 M) di barat dikenal dengan arzachel, Nashiruddin at Tusi (Wafat 1274 M) membangun observatorium di kota maragha atas perintah Hulaghu.
  • An Nayruzi (922 M) pengulas buku euclides dan penulis beberapa buku tentang instrumen untuk mengukur jarak di udara dan laut.
  • Pakar astronom di masa khalifah al Makmun, Al Majriti (1029-1087 M) Ta’dil al kawakib.
  • Ibn Jaber al Battani (858-929 M) di-Eropa dikenal Al Batanius, mengembangkan beberapa penyelidikan yang pernah dilakukan ptolemeus.
  1. Ilmu Pasti / Matematika
  • Al Khawarizmi menerbitkan bukunya yang termahsyur “Hisab al Jabar wa al Muqabalah” diterjemahkan ke Bahasa Latin dan menjadi rujukan/referensi Barat.
  • Al Battani (858-929 M) ahli dalam al jabar yang digunakan dalam ilmu ukur sudut, menguraikan persamaan sin Q/cosQ dan menjabarkan lebih lanjut formulasi cos a = cos b cos c + sin b sin c cos a pada sebuah segitiga.
  • Abu al Wafa’(940-998) pakar matematik yang mengungkapkan teori sinus dalam kaitannya dengan segitiga bola, dan orang pertama menggunakan istilah tangent, cotangent, secant dan cosecant dalam ilmu ukur sudut.
  • Jabir ibn Aflah (wafat 1150 M) dikenal barat dengan Geber, orang pertama yang menyusun formulasi cos B = cos b sin A, cos C = cos A cos B.
  1. Ilmu Fisika
  • Al Kindi (abad IX M) pakar Fisika yang menguraikan hasil eksperimen tentang cahaya , karyanya tentang fenomena optic diterjemahkan ke Bahasa Latin yang memberikan pengaruh besar dalam proses pendidikan Roger Bacon.
  • Ibnu Haytam (965-1039 M) di barat dikenal dengan alhazen, pakar dalam bidang optic dan pencahayaan, 200 judul buku tentang optic dan pencahayaan dinisbatkan kepada beliau. Teorinya lebih dulu ada 5 abad sebelum teori yang sama dikeluarkan Torricelli. Beliau pula yang mulai melakukan eksperimen tentang gravitasi bumi jauh sebelum Newton merumuskan teorinya tentang gravitasi bumi.
  • Badi’uz Zaman Ismail (al Jazari – awal abad XIII) membahas tentang mekanika dituangkan dalam buku yang berjudul Kitab fii ma’rifah, diuraikan didalamnya berbagai fenomena mekanika sederhana yang menjadi dasar bagi para sarjana modern dalam menyusun ilmu mekanika modern.
  1. Ilmu Sejarah Alam
  • Baghdad, Cairo, Cordova dll telah dibangun perkebunan (Botanical Garden) tempat untuk melakukan eksperimen para intelektual muslim.
  • Abu Zakaria Yahya (Abad XI M) Pakar pertanian, menulis buku tentang pertanian berjudul Kitab al Falahah.
  • Ibn Baythar (1248 M) melakukan eksperimen tentang rumput-rumputan dan berbagai jenis tumbuhan , kemudian menyusun 2 buah buku yang kemudian diterjemahkan ke Bahasa latin pada tahu 1759 di Cremona.
  • Kaum Muslim turut memberikan andil bagi para pakar tumbuhan dan menyediakan informasi yang amat berguna mengenai sekitar 2000 jenis tumbuhan tumbuh-tumbuhan yang sebelumnya belum dikenal.
  • Al Jahir pakar zology menulis buku berjudul Kitab al Hayawan yang menjelaskan anatomi sederhana, makanan, kebiasaan hidup, serta manfaat yang dapat diperoleh dari berbagai jenis hewan.
  1. Ilmu Kedokteran
  • Khalifah Harun al Rasyid (abad IX M) membuka Fakultas khusus tentang Ilmu kedokteran di berbagai perguruan tinggi di Baghdad lengkap dengan rumah sakitnya.
  • Ali at Thabari menulis buku kedokteran pertama “Firdaus al Hikmah” pada tahun 850 M.
  • Ibn Qasim az Zahrawi al Qurthubi (lahir 1009 M) spesialis bedah, menyusun buku at Tasrih yang menjadi referensi di berbagai perguruan tinggi di Eropa.
  • Ibnu Sina (1037 M) bukunya yang terkenal al Qanun fi ath Thibb, dianggap sebagai ensiklopedia ilmu kedokteran dan ilmu bedah terlengkap di zamannya (kurun abad XII s/d XIV M) dan menjadi referensi utama fakultas kedokteran di berbagai perguruan tinggi Eropa.


2.4 Hubungan Islam Sebagai Agama Dan Islam Sebagai Peradaban
Islam adalah sebuah ajaran yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan sifat Islam yang komperhensif. Aspek kehidupan manusia itu meliputi aqidah atau kepercayaan seseorang kepada Tuhan, dan syariat yang mengatur tata cara beribadah kepada Tuhan dan tata tertib kehidupan yang diatur dalam hukum. 
Islam sebagai peradaban berarti dalam ajaran Islam terdapat aspek hablum min allah dan hablum minan naas aspek vertikal dan horizontal. Aspek horizontal selalu selaras dengan aspek vertikal (hubungan dengan Tuhan), sebagai implikasi dari hubungan dengan Tuhan. Semakin baik hubungan seseorang dengan Tuhan, semakin baik pula hubungannya dengan manusia. Sebaliknya, baiknya hubungan seseorang dengan orang lain akan semakin menedekatkan seseorang pada Tuhan, karena ketika ia berbuat kebaikan maka ada pahala untuknya dan ia semakin dicintai oleh Tuhan. Dalam sejarah perkembangannya, Islam telah menjadi ruh bagi sebuah peradaban, peradaban Islam yang berkembang di Arab dan mengungguli peradaban-peradaban lain selama berabad-abad. Peradaban Islam lebih dahulu muncul dari pada perdaban barat yang pada masa kini seolah menjadi penguasa terhadap dunia modern.
Islam menyuruh umatnya untuk masuk kedalamnya secara kaffah. Mayakini dan mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan,  Islam sebagai Agama dan Islam sebagai Peradaban. 

























BAB III
  PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Agama islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna, rahamat bagi seluruh umat manusia dan sebagai pendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka sangat tepat, bila dikatakan bahwa islam sebagai pedoman hidup yang paling sempurna. Artinya, semua peraturan, petunjuk, hukum-hukum, tata cara seluruh aktivitas manusia semua ada di dalam agama islam. Selain itu, islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin  yang artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia Bukti-bukti islam sebagai peradaban di berbagai dunia pun sangat banyak diberbagai bidang baik dalam bidang politik, kesehatan, astronomi dsb. Islam juga menyuruh umatnya untuk masuk kedalamnya secara kaffah. Mayakini dan mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan. 













DAFTAR PUSTAKA


Prof. Dr. Abdus Salam.1983. Sains Dan Dunia Islam. Jakarta: Pustaka
Amin, Samsul Munir. 2010.Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
As-Siba’i Mustafa. 1993. Peradaban Islam Dulu, Kini dan Esok. Jakarta : Gema Insani Press
Yatim Badri. 2003. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Gravindo Persada
Sunanto Musyrifah.  2003 .Sejarah Islam Klasik. Jakarta Timur: Penada Media
Suwito. 2005. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
As-sirjani, raghib. 2011. Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia. Jakarta: pustaka al-kautsar
http://www.rangkumanmakalah.com/islam-dan-peradaban/ diakses pada tanggal 16 maret 2016
http://www.muslim.or.id, diakses pada tanggal 16 maret 2016







Tidak ada komentar:

Posting Komentar